Sektor pariwisata sekarang telah menjadi salah satu sektor andalan penunjang perekonomian Bagansiapiapiapi.
Perayaan Tahun Baru Imlek
Replika Shio Naga di Jalan
Perdagangan-Bagansiapiapi
Perayaan
Tahun Baru Imlek (Sincia) di Bagansiapiapi sangat meriah,
terutama pada malam pergantian tahun baru. Tahun Baru Imlek juga merupakan
tradisi pulang kampung bagi orang Tionghoa yang merantau ke luar daerah untuk
berkumpul kembali bersama keluarga. Perayaan Imlek di Bagansiapiapi berlangsung
15 hari sampai malam Cap Go
Meh. Selama perayaan Tahun Baru Imlek, lampion beraneka bentuk dan
ukuran menghiasi rumah-rumah penduduk, perkantoran, kelenteng dan vihara,
bahkan di sepanjang jalan-jalan besar di pusat kota sehingga kota Bagansiapiapi
seakan bermandikan cahaya lampion di malam hari. Hari ke-9 Imlek (Cue Kao)
yang merupakan perayaan hari kelahiran Dewa Langit (Thi Kong) juga
berlangsung sangat meriah di Bagansiapiapi.Salah satu keunikan perayaan Tahun Baru Imlek di Bagansiapiapi adalah hadirnya aksesoris patung berbentuk hewan dari shio tahun tersebut yang dipajang di Jalan Perdagangan. Patung tersebut terutama terbuat dari material seperti kertas, bambu, kawat, kain, wol dan sebagainya. Kegiatan seperti ini baru dimulai pada perayaan Tahun Baru Imlek 2554/2003 M Shio Kambing.
Di samping itu, di Kelenteng Guan Gong (關帝壇) yang terletak di Jalan Perniagaan, terdapat lampion berukuran raksasa berbentuk hewan shio dan karya klasik Tiongkok lainnya.
Pada malam Cap Go Meh akan berlangsung Pawai Lampion dengan lampion-lampion yang unik dari berbagai kelenteng yang ada di Bagansiapiapi. Pawai Lampion ini sekaligus merupakan Lomba Lampion yang akan memilih lampion terindah, terunik dan terbagus.
Statsiun televisi swasta nasional, MetroTV pernah meliput acara pergantian Tahun Baru Imlek 2561/2010 M secara langsung dari Bagansiapiapi yang dipusatkan di halaman depan Kelenteng Ing Hok Kiong (永福宮).
Ritual Bakar Tongkang
Sebuah Tongkang yang diarak ke lokasi upacara
Dari
sektor pariwisata, iven Ritual
Bakar Tongkang telah menjadi ikon dan andalan pariwisata Kabupaten
Rokan Hilir dan Provinsi Riau yang mampu menyedot puluhan ribuan wisatawan
dalam dan luar negeri setiap tahun].Ritual Bakar Tongkang bertujuan untuk mengenang para leluhur orang Tionghoa dalam menemukan Bagansiapiapi dan sebagai wujud syukur kepada Dewa Ki Hu Ong Ya. Ritual Bakar Tongkang diadakan setiap tanggal 16 bulan kelima penanggalan Lunar (Imlek) setiap tahunnya, yang dalam bahasa Hokkian disebut "Go Cap Lak".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar